Menyikapi PEMILWA dengan Lebih Cermat

KAMIS (03/12), Perhelatan Akbar dan pesta demokrasi UIN Sunan Kalijaga yang sudah ditunggu-tunggu oleh seluruh elemen Warga kampus akan segera dilangsungkan pada hari ini juga, proses kampanye yang sudah berlangsung selama seminggu kemarin akan ditutup dengan pencoblosan di setiap Fakultas masing-masing. Seluruh mahasiswa akan diberikan hak yang sama untuk memilih calon wakil mahasiswa untuk menduduki posisi struktural dalam kampus.

Proses Pemilihan Wakil Mahasiswa (PEMILWA) yang telah dirancang oleh Panitia Pemilihan Umum Mahasiswa Universitas (PPUM-U) sudah memasuki babak akhir, yakni pemilihan langsung yang akan dilakukan oleh seluruh mahasiswa aktif UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, seluruh mahasiswa dapat ikut andil dalam menentukan masa depan kampus, dengan ikut memilih wakil mereka di Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang telah disediakan oleh Panitia Pemilihan Umum Mahasiswa Fakultas (PPUM-F) di fakultas masing-masing.

Apresiasi yang mendalam patut kiranya kita berikan kepada teman-teman Panitia atas kinerja mereka yang sudah rela mendermakan tenaga dan fikiran mereka untuk suksesnya acara ini, di tengah berita miring yang di tujukan pada Panitia oleh teman-teman yang mungkin tidak puas dengan prosesi PEMILWA ini, tuduhan yang dilontarkan ini entah berasal dari pengetahuan mereka  atau  hanya dari prasangka belaka.

Seperti yang kita ketahui bersama dalam opini yang dimuat di Lembaga Pers Mahasiswa ARENA pada tanggal 02 Desember dengan judul “Menyikapi Pemilwa dengan Cerdas”disitu disebutkan bahwa PPUM-U di nilai tidak netral. Dalam opini tersebut tertulis tentang keraguan akan kenetralan atas pemilihan Panitia tersebut. disebutkan bahwa pejabat-pejabat PPUM-U pasti adalah orang suruhan dari golongan atau partai tertentu, masuk kepanitiaan bukanlah tujuan sendiri, melainkan mengemban tugas untuk memenangkan konconya,” namun apakah demikian? Rasanya kita tidak bisa mengklaim begitu saja dengan ketidak telitian dan kecermatan.

Tuduhan tergesa-gesa ini tentu sangat melukai hati Panitia yang sudah berjuang keras untuk mensukseskan PEMILWA tahun ini, pasalnya mereka telah bersusah payah untuk memenuhi persyaratan menjadi panitia untuk membantu proses PEMILWA, sesuai amanah tentang “Petunjuk Teknis Pedoman Pemilihan Pengurus Organisasi Kemahasiswaan Intra Kampus UIN SUKA (ORMA-SUKA) 2015,” bab III (Pembentukan Perangkat Pemilihan Umum Mahasiswa) pasal 6 ayat 6 poin H tentang lulus seleksi yang dilakukan panitia Ad Hoc persiapan PEMILWA, dan perlu kita ketahui bersama agar tidak termakan propaganda bahwa tim Ad Hoc itu sendiri berasal dari elemen Dosen dan Mahasiswa.

Opini ini diperparah dengan tuduhan bahwa bisa dipastikan nantinya orang-orang penting di PPUM-U maupun PPUM-F akan  mendapatkan jatah kursi, ungkapan itu sangat memperkeruh suasana PEMILWA dan khususnya pihak panitia. penulis opini tersebut nampaknya tidak cermat dalam penyampaian tuduhannya karna kurangnya data yang diketahui, sehingga mengakibatkan kengawuran dalam opininya yang lebih berupa tuduhan dibandingkan penyampaian data yang jernih.

Menurut data yang kami himpun dan kami ketahui tentang “Petunjuk Teknis Pedoman Pemilihan Pengurus  (ORMA-SUKA),” pada bab III pasal 6 ayat 6 poin F menyatakan bahwa PPUM tidak dapat mencalonkan diri sebagai Ketua dan Wakil Ketua HMJ/HMPS, Anggota SEMA-U, Ketua dan Wakil DEMA-U, Ketua dan Wakil Ketua DEMA-F dan anggota SEMA-F maka dari itu tuduhan yang dibuat dalam opini tersebut mentah dan menambah bukti bawa pembuat opini tidak cermat dan sangat tergesa-gesa melontarkan tuduhannya.

Soal rasionalisasi waktu dan suara yang dipaparkan juga hanya sebatas asumsi belaka bukan berasal dari data yang valid, sehingga perlu dipertanyakan ketepatannya. Untuk itu kami malas menggunakan logika penulis opini itu untuk penalaran jumlah mahasiswa yang aktif di UIN SUKA, kami akan memaparkan jumlah mahasiswa aktif berdasarkan data yang dihimpun dari sumber yang dipercaya, dalam hal ini pihak Lembaga Tata Usaha (TU) setiap fakultas.

Dalam data mahasiswa aktif Fakultas Adab dan Budaya ada kurang lebih 2.000 mahasiswa dengan DPT (yakni 60% dari mahasiswa aktif) sejumlah 1.200 mahasiswa, Fakultas Sosial dan Humaniora ada 1.332 mahasiswa aktif dengan DPT 799 mahasiswa, fakultas Dakwah dan Komunikasi ada 2.362 mahasiswa aktif dengan DPT 1.417 mahasiswa, fakultas Sains dan Tekhnologi ada 2.440 mahasiswa aktif dengan DPT 1.464 mahasiswa, Fakultas Syariah dan Hukum ada 2.672 mahasiswa aktif dengan DPT 1.603 mahasiswa, Fakultas Tarbiyah dan ilmu Keguruan 2.929 mahasiswa aktif dengan DPT 1.757 mahasiswa, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam ada mahasiswa aktif 1.345 dengan DPT 807 mahasiswa, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam ada 1.717 mahasiswa aktif dengan DPT 1.031 mahasiswa. Jadi jumlah keseluruhan mahasiswa aktif ada sekitar 16.797 mahasiswa, itu sudah termasuk mahasiwa yang dikatakan angkatan tua (di atas 4 tahun masa kuliah) yang disebutkan dan diperkirakan berjumlah 2.000 tersebut.

Adapun soal hitung-hitungan waktu (absen, antri, nyoblos, masukin kotak, nyelup jari ke tinta) yang memakan waktu 3 menit, rasanya cukup berlebihan karna prosesi penyoblosan sendiri tidak mungkin memakan waktu yang sangat lama. Karna panitiapun pasti sudah mengatur proses pemungutan suara yang nantinya akan memudahkan mahasiswa untuk memilih dan tidak membutuhkan waktu yang lama.

Mengenai kecurangan yang ditakutkan akan dilakukan oleh Panitia Pemungutan Suara (PPS) bukan PPUM secara langsung yang sudah di muat dan ini jelas masih asumsi sepihak saja dan kurang begitu cermat. tuduhan itu meliputi, pertama soal PPS memberi surat suara lebih dari satu pada masing-masing pemilih jika itu adalah konconya dalam kubu politik. Apakah kita dapat percaya begitu saja? Tentu tidak, mengingat hal ini berangkat dari asumsi belaka, bukankah ada syarat menunjukkan Kartu Rencana Studi (KRS) ketika ingin menggunakan hak suara? Dan ini bisa digunakan oleh panitia untuk pencocokan antara pengguna hak suara dengan jumlah kartu suara yang dihitung pada nantinya.

Kedua, tuduhan bahwa sebagian surat suara sudah dicoblosi dari kos, atau dari sekretariat organisasi, lalu dimasukkan kotak dan ikut dihitung waktu penghitungan di TPS. Entah dari mana asumsi Tuduhan ini, selain tidak menunjukkan bukti-bukti yang ada pembuat opini tersebut juga nampaknya tidak memahami proses pengawalan kartu suara dan kotak suara, entah karna malas atau tidak mau tahu tentang prosedur pemungutan suara ini sehingga lahirlah tuduhan yang sangat kegabah.

Menurut informasi yang kami himpun kartu suara dan kotak suara bersegel itu baru di serahkan oleh pihak PPUM-U kepada Panitia PPUM-F pada pagi ini juga dan itu pun dengan pengamanan yang ketat, tidak benar jika surat suara sudah disebar hari sebelumnya, dan lagi-lagi tuduhan itu tidak berlandaskan bukti yang kuat.

Ketika kami konfirmasi pada agung Badrus anggota PPUM-F salah satu fakultas yang ikut dalam penyiapan kartu suara yang bertempat di Gedung Rektorat Rabu malam, dia mengatakan penjagaan sangat ketat dan steril, jangankan tas, jaketpun diminta dilepas dan ditaruh di luar area pelipatan surat suara pemilihan. “penjagaan disana sangat ketat, tas dan jaket harus diletakkan di luar,” kata dia.

Sebetulnya sangat disayangkan dengan adanya tuduhan-tuduhan dari sebagian pihak, apalagi itu dilakukan oleh media yang harusnya mengusung asas netralitas dan bebas dari intervensi pihak manapun, karna hal itu bisa mengganggu konsentrasi dan totalitas pengabdian panitia itu sendiri, dan juga menimbulkan keresahan mahasiswa secara keseluruhan apalagi itu juga dapat mengganggu berjalannya proses Demokrasi yang sedang diupayakan dalam kampus.

Akhirnya kita sama berharap akan adanya proses perbaikan dalam kampus dan membangun kampus UIN SUKA menjadi lebih maju dan berkualitas, tentu yang tidak diwarnai oleh provokasi dari berbagai pihak yang dapat menggembosi proses perbaikan kampus itu sendiri.

Selamat memilih wakil anda yang dapat mengemban amanah satu tahun kedepan dan gunakanlah hak suara anda, datang ke TPS, ambil kertas suaranya dan joblos pilihan anda sesuai hati nurani, jangan menyia-nyiakan hak pilih anda karna nasib kampus UIN SUKA andalah yang menentukan.
Oh iya, jangan lupa baca Basmallah ya sebelum mencoblos….! (MUS/O).

0 Response to "Menyikapi PEMILWA dengan Lebih Cermat"